Karakteristik Fisiko-kimia Agar-agar dari Gracilaria verrucosa pada Lokasi yang Berbeda

Resmi Rumenta Siregar, Aef Permadi, Virgian Mega Wijaya

Abstract


Berbagai upaya mendapatkan agar-agar yang baik telah dilakukan seperti modifikasi penanganan hingga modifikasi proses pengolahannya. Namun mutu bahan baku yang masih rendah, masih menjadi permasalahan. Beberapa studi terkait mutu yang berkaitan dengan penanganan, metode dan waktu pemanenan serta teknik penanaman telah banyak dilakukan. Namun identifikasi terhadap mutu agar-agar yang dihasilkan dari Rumput laut Gracilaria verrucosa hubungannya dengan lokasi hidupnya belum dilakukan, sehingga penelitian ini diharapkan memberikan informasi lokasi perairan yang terbaik diantara tiga lokasi (Serang, Brebes, dan Pasuruan) dilihat dari mutu agar-agar yang dihasilkan. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dan ekperimental laboratorium. Agar-agar diolah sesuai dengan metode di PT. Java Biocolloid, yang meliputi seleksi bahan baku, perlakuan basa, perlakuan asam 1, pemucatan, perlakuan asam 2, ekstraksi, filtrasi, penjendalan, pengepresan, pengeringan dan penepungan. Pengujian karakteristik agar-agar dilakukan di laboratorium milik PT. Java Biocolloid, meliputi uji kadar air, kadar abu, viskositas, gelling point, dan pH. Data dianalisis dengan ANOVA dengan taraf signifikansi 95%, dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Penelitan menunjukkan bahwa, agar-agar terbaik diperoleh dari Serang dengan viskositas 7,67 cP; gelling point 34,17oC; pH 7, 7; kadar air 20,15% dan kadar abu 4,35%. Nilai tersebut memenuhi standar PT. Java Biocolloid. Terdapat perbedaan yang nyata pada viskositas, gelling point, kadar air dan kadar abu pada ketiga lokasi, sedangkan pH tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Uji Tukey menunjukkan bahwa viskositas dan gelling point agar-agar dari Serang berbeda dengan viskositas dan gelling point agar-agar dari Brebes dan Pasuruan. Kadar air agar-agar dari Serang dan Brebes berbeda dengan agar-agar dari Pasuruan. Kadar abu berbeda pada ketiga lokasi.

ABSTRACT

Some techniques have been done to produced good quality of agars such as modifying handling and processing steps. In fact, quality of raw material was the main problem. Several studies on the quality of seaweed have been carried out. However, identification of the quality of agars produced from Gracilaria verrucosa in relation to the location has not been done. Thus, this research is expected to shown the best location (Serang, Brebes, and Pasuruan) in terms of the agars quality. Research was carried out by observation and laboratory experiments. Agars was produced based on PT. Java Biocolloid methode, include raw material selection, alkaline treatment, acid treatment, bleaching, extraction, filtration, densification, pressing, drying, and flouring. Physicochemical characteristics was tested at the PT. Java Biocolloid laboratory, include water content, ash content, viscosity, gelling point and acidity. Data were analyzed by one way ANOVA (95% of significance level), followed by Tukey. Result shown that the best quality of agars is from Serang which 7.67 cP of viscosity; 34.17oC of gelling point; 7.7 of pH; 20.15% of water content; and 4.35% of ash. These compositions meets the PT. Java Biocolloid requirements. Statistic analysis show the differencies on viscosity, gelling point, water content, ash of agars at three locations, while location did not have effect on pH. Furthermore, viscosity and gelling point of agars from Serang were different from Brebes and Pasuruan. While water content of agars at Serang and Brebes is different from agars at Pasuruan. Ash content was different at all locations.


Keywords


agar-agar; gelling point; Gracilaria verrucosa; mutu; viskositas

References


Anggadiredja, J. T. , Achmad Z, & Heri P, S. I. (2006). Rumput Laut. (Vol. 1). Penebar Swadaya.

Badan Standardisadi Nasional. (2015). Penentuan Kadar Air pada Produk Perikanan. In SNI 2354.2:2015 Cara Uji Kimia. Badan Standardisadi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. (2006). Bagian 1: Penentuan Kadar Abu pada Produk Perikanan,. In Cara Uji Kimia - (pp. 1–4). Badan Standarisasi Nasional,.

Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 0936-2008: Cara Uji Viskositas . Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. (2015). SNI 2802:2015. Agar- agar tepung. . In Standarisasi Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional .

Balboa, E. M., Gallego-Fábrega, C., Moure, A., & Domínguez, H. (2016). Study of the seasonal variation on proximate composition of oven-dried Sargassum muticum biomass collected in Vigo Ria, Spain. Journal of Applied Phycology, 28(3), 1943–1953. https://doi.org/10.1007/s10811-015-0727-x

Bambang Priono. (2013). Budidaya Rumput Laut Dalam Upaya Peningkatan Industrialisasi Perikanan. Media Akuakultur V, 8(1), 1–8.

Belghit, I., Rasinger, J. D., Heesch, S., Biancarosa, I., Liland, N., Torstensen, B., Waagbø, R., Lock, E. J., & Bruckner, C. G. (2017). In-depth metabolic profiling of marine macroalgae confirms strong biochemical differences between brown, red and green algae. Algal Research, 26, 240–249. https://doi.org/10.1016/j.algal.2017.08.001

Bezerra, A. F., & Marinho-Soriano, E. (2010). Cultivation of the red seaweed Gracilaria birdiae (Gracilariales, Rhodophyta) in tropical waters of northeast Brazil. Biomass and Bioenergy, 34(12), 1813–1817. https://doi.org/10.1016/j.biombioe.2010.07.016

Farid Ma’ruf, W., Ibrahim, R., Dewi, N., Susanto, E., (2013). Profil Rumput Laut Caulerpa Racemosa Dan Gracilaria Verrucosa Sebagai Edible Food Caulerpa racemosa and Gracilaria verrucosa Profile as Edible Foods. In Jurnal Saintek Perikanan 9 (1).

Food Agricultural Organization [FAO]. (2012). The State of World Fisheries and Aquaculture 2012. In The State of World Fisheries and Aquaculture.

Fransiska, D., Nurbaity, S., Apriyani, K., Ellya, D., (2012). Karakterisasi Mutu Rumput Laut Merah Gracilaria Sp. Dari Beberapa Daerah Di Indonesia.

Freile-Pelegrín, Y., & Murano, E. (2005). Agars from three species of Gracilaria (Rhodophyta) from Yucatán Peninsula. Bioresource Technology, 96(3), 295–302. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2004.04.010

Glicksman, M. (1983). Food Hydrocolloid : Vol. III. CRC Press Inc.

Hardjo, M. (2005). Tepung Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Bebas Sianida Dengan Merendam Parutan Umbi Dalam Larutan Garam. 92–99.

Indriani, H. , & S. E. (2003). Budi daya, pengolahan dan pemasaran rumput laut: Vol. III. Penebar Swadaya.

Kumar Viviek dan Fotedar Ravi. (2009). Agar Extraction Process for Gracilaria cliftonii. Curtin University of Technology. .

Merdekawati, W., & Susanto, A. B. (2009). Kandungan Dan Komposisi Pigmen Rumput Laut Serta Potensinya Untuk Kesehatan 4 (2).

Najah, Sabila. (2015). Pengendalian Mutu Produk Agaroles di PT. Java Biocolloid, . Univesitas Brawijaya Malang.

Praiboon, J., Palakas, S., Noiraksa, T., & Miyashita, K. (2018). Seasonal variation in nutritional composition and anti-proliferative activity of brown seaweed, Sargassum oligocystum. Journal of Applied Phycology, 30(1), 101–111. https://doi.org/10.1007/s10811-017-1248-6

Sahat, H. . J. (2013, September). Rumput Laut Indonesia. Warta Ekspor, 2–3.

Sulistyoningsih, M., Rakhmawati, R., & Setyaningrum, A. (2019). Kandungan Karbohidrat Dan Kadar Abu Pada Berbagai Olahan Lele Mutiara (Clarias gariepinus B). Jurnal Ilmiah Teknosains, 1.

Syam Andika Putra, Suardi, & Marhayana Syarifuddin. (2020). Analisis Pertumbuhan Dan Kandungan Agar Rumput Lautgracilaria Sp. Dengan Lokasi Berbeda Di Perairan Pesisir Kabupaten Luwu. Fisheries of Wallacea Journal, 1(1), 24–30.

Waluyo, Permadi, A., Aprilia Fanni, N., & Soedrijanto, A. (2019). Quality Analisys Of Seaweed Gracilaria Verrucosa In Karawang District Ponds, West Java (Vol. 10, Issue 1).

Winarno, F. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia.

Winarno, FG. (1990). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. . . Pustaka Sinar Harapan.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v19i2.993

Article Metrics

Abstract view : 28 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 21 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JPBKP adalah Jurnal Ilmiah yang terindeks :


Creative Commons License

ISSN : 1907-9133(print), ISSN : 2406-9264(online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.