Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Keong Matah Merah (Cerithidea obstusa) Terhadap Kadar Enzim Transaminase Tikus Putih (Rattus novergicus)

Dewi Ulfa Trisdiani, Sri Purwaningsih, Ekowati Handharyani

Abstract


Keong matah merah (Cerithidea obtusa) terbukti memiliki potensi farmakologis sebagai obat. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar enzim transaminase, yaitu serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) pada serum tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley yang diberi ekstrak etanol daging keong matah merah (C. obtusa) selama 28 hari. Kadar SGOT dan SGPT yang mengalami peningkatan secara bersamaan dapat menjadi indikator kerusakan hati. Hasil penelitian menunjukkan daging mentah segar keong matah merah (C. obtusa) mempunyai kadar air, protein, lemak, dan abu berturut-turut sebesar 74,22%; 11,99%; 0,63%, dan 8,40%. Ekstrak etanol daging mentah segar keong matah merah memiliki rendemen sebesar 3,41%. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan, yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok dan mendapatkan perlakuan yang berbeda selama 28 hari. Kelompok 1 (kontrol) beri akuades 2 ml/hari, kelompok 2 beri metotreksat 0,125 mg/kg BB/dua hari , kelompok 3 dan 4 diberi ekstrak etanol daging keong matah merah berturut-turut dengan dosis 100 dan 200 mg/kg BB/hari. Pengambilan sampel serum darah dilakukan pada hari ke-29 secara intrakardiak, kemudian dilakukan analisis kadar SGOT dan SGPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daging keong matah merah dengan dosis 100 dan 200 mg/kg BB/hari secara signifikan menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada serum tikus putih jantan.
KATA KUNCI: 


ABSTRACT


The red eyed snail (Cerithidea obtusa) has been shown to have pharmacological potential as a drug. This study aimed to anal,yze the levels of transaminase enzymes, namely serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) and serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) in the serum of male white rats (Rattus novergicus) Sprague Dawley strain given ethanol extract of red eye snail meat (C. obtusa) for 28 days. Levels of SGOT and SGPT which increase simultaneously can be an indicator of liver damage. The results showed that fresh raw meat of red eyed snail (Cerithidea obtusa) had water, protein, fat and ash content respectively of 74.22%; 11.99%; 0.63%, and 8.40%. Ethanol extract of fresh raw meat of red eyed snail has a yield of 3.41%. This study used 24 male white rats which were randomly grouped into 4 groups and received different treatments for 28 days. Group 1 (control) was given a 2 ml of distilled water/day, group 2 was treated with methotrexate 0.125 mg/kg BW/two days, while groups 3 and 4 were fed with ethanol extract of red eye snail meat of 100 and 200 mg/kg BW/day respectively. Blood serum samples were taken by intracardiac method on the 29th day and then analyzed for SGOT and SGPT levels. The results showed that the red eye snail meat ethanol extract with doses of 100 and 200 mg/kg BW/day was significantly able to reduce SGOT and SGPT levels in male white rats serum.


Keywords


Cerithidea obtusa; keong matah merah; Rattus novergicus; SGOT; SGPT; toksisitas sub-akut

References


Association of Official Analytical Chemyst (AOAC). (2005). Official Method of Analysis (18 Edn).Arlington, Virginia, (USA): Published by The Association of Official Analytical Chemist. Inc.

Arsa, A.K., & Achmad, Z. (2020). Ekstraksi minyak atsiri dari rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dengan pelarut etanol dan n-heksana. Jurnal Teknologi Technoscientia, 13(1), 83-94.

Aulia, A. N. (2016). Pengujian toksisitas keong matah merah (Cerithidea obtusa) terhadap Artemia salina dan sel vero. Skripsi. Bogor (ID) :Institut Pertanian Bogor.

Ayas, D., & Ozugul, Y. (2011). The chemical composition of carapace meat of sexually mature blue crab (Callinectes sapidus, Rathbun 1896) in the Mersin Bay. Journal of Fisheries Science, 38, 645-650.

Bigoniya, P., Singh, C. S., & Shukla, A. (2002). A comprehensiv review of different liver toxicants used in experimental pharmacology. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research 1(3),124-135.

Cahyono, J. B., & Suharjo, B. (2009). Hepatitis A Ed 1. Yogyakarta: Kanisius.

Dewi, S. R., Ulya, N., & Argo, B. D. (2018). Kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak Pleurotus ostreatus. Rona Teknik Pertanian, 11(1), 1-11.

Endreswari, S. (2000). Penelitian toksisitas akut natrium nitrit pada hewan uji tikus. Media Litbang Kesehatan 10(2), 12-15.

Funk, R. S., van Haandel, L., Becker, M. L., & Leeder J. S. (2013) Low dose methotrexate results in the selective accumulation of aminoimidazole carboxamide ribotide in an erythroblastoid cell line. Journal of Pharmacology 347(1), 154-163. DOI: 10.1124/jpet.113.206672

Gowda, S., Desai, P. B., Hull, V. V., Math,A. A. K., Vernekar S. N., Kulkarni, S. S. (2009). A review on laboratory liver function tests. Pan African Medical Journal, 3,17.

Guenther, E. (2006). Minyak Atsiri, Jilid I, Edisi Terjemahan. Jakarta: UI-Press.

Hartono, A. (1999). Asuhan Nutrisi Rumah Sakit: Diagnosis, Konseling, dan Preskripsi. Jakarta: EGC.

Litaay, M. (2005). Peranan nutrisi dalam siklus reproduksi abalone. Jurnal Oseana, 30(3), 1-7.

Kalesaran, O, J., Lumenta, C., Rompas, R., & Mamuaya, G. (2018). Komposisi mineral cangkang kerang mutiara Pinctada margaritifera di Sulawesi Utara. Budidaya Perairan, 6(1), 25-30.

Marissa, Z., Achmad, A., Suryana, B, P. P. (2019). Hubungan dosis dan lama terapi metotreksat terhadap kejadian efek samping pada pasien artritis reumatoid. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 4(2),85-90.

Mraz, J., & Pickova, J. (2011). Factors influencing fatty acid composition of common carp (Cyprinus carpio) muscle. Neuroendocrinology Letters, 32(2),3-8.

Meles, K. D. (2010). Peran Uji Praklinik dalam Bidang Farmakologi. Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP). Surabaya : Perpustakaan Universitas Airlangga.

Ozougwu, J. C., & Eyo, J. E. (2014). Hepatoprotective effects of Allium cepa (onion) extracts against paracetamol-induced liver damage in rats. African Journal of Biotechnology, 13(26): 2679-2688.

Panjaitan, R., Handharyani, E., Chairul, Masriani, Zakiah, Z., & Manalu, W. (2007). Pengaruh pemberian karbon tetraklorida terhadap fungsi hati dan ginjal tikus. Makara Kesehatan, 11(1), 11-16.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (1995). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-prose Penyakit. Ed ke-1. Dharma A, penerjemah. Jakarta (ID): EGC Penerbit Buku Kedokteran. Terjemahan dari: Pathophsyologi.

Purwaningsih, S., Rimbawan, & Priosoeryanto, B. P. (2008). Ekstraksi komponen aktif sebagai antikanker pada sel lestari keong matah merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 15(2), 103-108.

Purwaningsih, S. (2012). Aktivitas antioksidan dan komposisi kimia Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu Kelautan, 17(1), 39-48.

Purwaningsih, S., & Triono, R. (2019). Efektivitas pretreatment alkali terhadap karakteristik kolagen alami dari keong bakau (Telescopium telescopium). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(2), 355-365.

Putra, R. M. (2019). Aktivitas penghambatan ekstrak keong matah merah (Cerithidea obtusa) terhadap Artemia salina dan sel mcf-7. Skripsi. Bogor (ID) :Institut Pertanian Bogor.

Rolfes, S. R., Pinna, K., & Whitney, E. (2014). Understanding normal and clinical nutrition. Cengage Learning.

Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., & Maligan, J. M. (2014). Analisis rendemen dan skrining fitokimia ekstrak etanol mikroalga laut Tetraselmis chuii. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(2), 121-126.

Santoso, J., Satako, G., Yumiko, Y. S., & Takeshi, S. (2007). Mineral content of Indonesian seaweed solubility affected by basic cooking. Journal of Food Science and Technology, 12(1), 59-66.

Sartorelli, A. C., & Salmon, S. E. (1998). Kemoterapi Kanker dalam Basic Clinical Pharmacology, BG Katzung (editor). Ed ke-6. Penerjemah:Rahardjo, Sastrowardoyo W, Hamzah, Isbandriati E.Jakarta (ID) : Salemba Medika.

Sasongko, H., & Sugiyarto. (2018). Pengaruh pemberian ekstrak daun karika (Vasconcellea pubescens A.D.C) terhadap nilai SGPT dan SGOT pada tikus jantan yang diinduksi parasetamol. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research,02, 70-75.

Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang: Andalas Press University

Selcuk, A., Ozden, O., & Erkan, N. (2010). Effect of frying, grilling, and steaming on amino acid composition of marine fishes. Journal of Medicinal Food, 13(6), 1524-1531.

Sireeratawong, S., Piyabhan, P., Singhalak, T., Wongkrajang, Y., Temsiririrkkul, R., & Punsrirat, J, (2010). Toxicity evaluation of sappan wood extract in rats. Journal of The Medical Association Thailand 93(7), 50-57.

Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika :Suatu Pendekatan Biometrik edisi ketiga. Penerjemah :Bambang Sumantri. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama.Terjemahan :Principles and Procedures of Statistics.

Sukohar, A., Soleha, T. U., & Hafizfadillah, D. (2019). Pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai antioksidan terhadap kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) serta SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) tikus galur Sprague Dawley yang diinduksi parasetamol. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung 3(1), 123-128.

Sulaiman, H. A., Akbar, H. N., & Lesmana, L. A., & Noer H. M. S., (2009). Buku ajar ilmu penyakit hati. Ed ke-1 (Revisi). Jakarta: Jayabadi.

Purwaningsih, S., & Triono, R. (2019). Effects of alkaline pretreatment on the characteristics of collagen from mangrove conch (Telescopium telescopium). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(2), 355-365.

Triono, R. (2020). Aktivitas antikanker dari ekstrak keong matah merah (Cerithidea obtusa) dengan metode maserasi yang berbeda. Skripsi. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Westermeier, R., Murua, P., Patino, D. J., Munoz, L., Ruiz, A., & Muller, D. G. (2012). Variations of chemical composition and energy content in natural and genetically defined of Macrocystis from Chile. Journal of Applied Phycology, 24, 1191-1201.

Yusuf, M. I., Tee, S. A., Karmila, & Jabbar, A. (2018). Efek hepatoprotektor ekstrak terpurifikasi batang galling (Cayratia trifolia L.Domin) pada tikus wistar jantan (Rattus noervegicus). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1), 13-19.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v17i2.853

Article Metrics

Abstract view : 433 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 196 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JPBKP adalah Jurnal Ilmiah yang terindeks :


Creative Commons License

ISSN : 1907-9133(print), ISSN : 2406-9264(online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.