Nilai Gizi dan Hedonik Bubur Bayi Instan dari Ubi Jalar Ungu dan Ikan Rucah
Abstract
Bubur bayi instan bisa dibuat dengan bahan-bahan yang murah dan sehat dari bahan baku lokal. Bahan pangan lokal seperti ubi jalar dan ikan rucah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi bayi. Ubi jalar memiliki konsentrasi protein yang rendah, sehingga dapat difortifikasi dengan ikan rucah dalam bubur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula campuran tepung ubi jalar ungu dan tepung ikan rucah yang optimal untuk bubur bayi instan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri atas tiga taraf, yaitu P1 (30% tepung ikan rucah : 70% tepung ubi jalar), P2 (40% tepung ikan rucah : 60% tepung ubi jalar), dan P3 (50% tepung ikan rucah : 50% tepung ubi jalar). Rancangan acak lengkap (RAL) dan ANOVA digunakan untuk membandingkan parameter mutu kadar air , abu, protein, lemak, dan serat makanan. Parameter warna, rasa, aroma, dan tekstur diuji dengan metode Kruskal-Wallis. Uji Duncan dilakukan pada parameter yang terpengaruh signifikan. Semua perlakuan memenuhi SNI 01-7111.1-2005 tentang MP-ASI untuk kebutuhan pangan protein (19,64–21,55%), lemak (8,53–9,06%), serat pangan (3,1-4,2%), kadar air (3,44–3,52%), dan abu (3,17–3,35%). Berdasarkan nilai hedonik, formula P1 (tepung ikan rucah 30% : tepung ubi jalar 70%) adalah yang paling disukai dan komposisinya memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) protein 42,2%, lemak 9,65%, dan serat 16,8% untuk bayi 7-11 bulan.
Abstract
Instant infant porridge can be made with ingredients from the cheap and healthy locally resources. Local resources like sweet potatoes and trash fish can be used to boost infants nutrition. Sweet potato has a low protein concentration, so it can be fortified with trash fish in infant porridge. This study attempts to discover the optimum formula of purple sweet potato and trash fish meal mix for instant infant porridge. The treatments in this study comprised three levels: P1 (30% trash fish meal: 70% sweet potato flour), P2 (40% trash fish meal: 60% sweet potato flour), and P3 (50% trash fish meal: 50% sweet potato flour). Randomized Complete Design (RCD) and ANOVA were used to compare the products parameters of moisture, ash, protein, fat, and dietary fiber. Color, taste, aroma, and texture parameters were tested using the Kruskal-Wallis method. A Duncan test was subsequently assigned on the parameters that are significantly affected. All treatments satisfied SNI 01-7111.1-2005 on MP-ASI dietary requirements for protein (19.64–21.55%), fat (8.53–9.06%), food fiber (3.1-4.2%), moisture (3.44–3.52%), and ash (3.17–3.35%). Based on hedonic value, formula P1 (30% trash fish meal : 70% sweet potato flour) is the most desired, where the composition meets the adequacy nutritional rate (RDA) of 42.2% protein, 9.65% fat, and 16.8% fiber for infants of 7-11 months.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Association of Official Analytical Chemists (AOAC). (2005). Official Method of Analysis. Method 935.14 and 992.24 (18 th).
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2005). SNI 01-7111.1-2005. Makanan pendamping air susu ibu (MP–ASI) – bagian 1 : bubuk instan. Badan Standard Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2013). SNI 01-2346-2006. Petunjuk Organoleptik dan atau Sensorik. Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (1996). SNI 2715:2013. Persyaratan Mutu Standar Tepung Ikan. Badan Standardisasi Nasional.
Chakraborty, K., & Joseph, D. (2015). Inter-annual and seasonal dynamics of amino acid, mineral and vitamin composition of silver belly Leiognathus splendens. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom, 95(4), 817–828. https://doi.org/10.1017/S0025315414001155
Codex Alimentarius, C. A. (2007). Standard for infant formula and formulas for special medical purposes intended for infants. In Codex Stan (Vols. 72–1981).
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo. (2021). Data produksi Perikanan Tangkap Tahun 2021. Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Gorontalo.
Farida, S. N., Ishartani, D., & Affandi, D. R. (2016). Kajian sifat fisik, kimia dan sensoris bubur bayi instan berbahan dasar tepung tempe koro glinding (Phaseolus lunatus), tepung beras merah (Oryza nivara) dan tepung labu kuning (Cucurbita moschata). Jurnal Teknosains Pangan, V(2), 32–39.
Fauzi, I., Mokoginta, I., & Yaniharto, D. (2008). Pemeliharaan ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) yang diberi pakan pelet dan ikan rucah di keramba jaring apung. Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1), 65–70.
Febri, Y., Malelak, G. E. M., & Noach, Y. (2019). Pengaruh penggunaan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas lam poir) sebagai pengganti tepung tapioka terhadap kualitas sosis babi. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 1(3), 475–482.
Handayani, N., Santoso, H., & Kusumayanti, H. (2014). Fortifikasi inorganik zink pada tepung ubi jalar ungu sebagai bahan baku bubur bayi instan. Jurnal Reaktor, 15(2), 111–116.
Harahap, A., Rostika, R., Agung, M., & Haetami, K. (2019). Pemanfaatan simplisia pepaya pada ikan rucah untuk pakan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) di keramba jaring apung pesisir pangandaran. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 10(2), 56–64.
Haris, H., & Nafsiyah, I. (2019). Formulasi campuran limbah ikan dan ikan rucah terhadap kandungan dan daya cerna protein tepung ikan. Majalah BIAM 15(2), 82–93.
Husain, N., Azis, R., & Engelen, A. (2020). Karakteristik bubur bayi instan berbahan dasar tepung beras merah dengan penambahan ekstrak daun kelor (Moriga Oleifera Lam). Jurnal of Agritech Science, 4(1), 30–42.
Hutahahean, B., & Syahrul, D. (2013). kajian mutu bubur instan beras merah yang difortifikasi konsentrat ikan patin (Pangasius hypothalmus). Jurnal Perikanan Dan Kelautan,18(1), 62–70.
Karimah, F. N., Bintoro, V. priyo, & Hintono, A. (2019). Karakteristik fisikokimia dan mutu hedonik bubur bayi instan dengan variasi proporsi tepung ubi jalar ungu dan kacang hijau. Jurnal Teknologi Pangan, 3(2), 309–314.
Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia (No. 75). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/130524/Permenkes Nomor 75 Tahun 2013.pdf
Lumentut, G. (2018). Formulasi Bubur Bayi Instan dari Tepung Pregelatinisasi Umbi Uwi Ungu (Dioscorea alata L.) dengan Tepung Kedelai (Glycine max L. merr) Sebagai Alternatif Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Pamujiati, A. (2016). Potensi Ikan Rucah di Kabupaten Lamongan Sebagai Bahan Baku Surimi. Tesis. Prodi Magister Teknologi Agroindustri. Universitas Jember
Putra, W. P., Nopianti, R., & Herpandi, H. (2018). Kandungan gizi dan profil asam amino tepung ikan sepat siam (Trichigaster pectoralis). Jurnal FishtecH, 6(2), 174–185. https://doi.org/10.36706/fishtech.v6i2.5849
Santosa, H., Handayani, N., Nuramelia, C., & Sukma, N. (2016). Pemanfaatan hati ayam sebagai fortifikasi zat besi dalam bubur bayi instan berbahan dasar ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L). Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 1(1), 27–34.
Susanti, I., Hartanto, E., & Wardayanie, N. (2012). Studi kandungan oligosakarida berbagai jenis ubi jalar dan aplikasinya sebagai minuman fungsional. Journal of Agro-Based Industry, 29(2), 23–33.
Susetyo, Y., Hartini, S., & Cahyanti, M. N. (2016). Optimasi kandungan gizi ubi jalar (Ipomoea batatas L.) terfermentasi ditinjau dari dosis penambahan inokulum angka serta aplikasinya dalam pembuatan mie basah. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(3), 56–63.
Tampubolon, D., Sukmiwati, M., & Sumarto. (2018). Karakteristik kimia dan profil asam amino tepung ikan sembilang (Paraplotosus albilabris) dengan metode penanganan yang berbeda. Berkala Perikanan Terubuk, 46(1), 11–18.
Ticoalu, D. G., Yunianta, & Maligan, M. J. (2016). Pemanfaatan ubi ungu (Ipomoea batatas) sebagai minuman berantosianin dengan proses hidrolisis enzimatis. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 4(1), 46–55.
Utomo, N., Susan, & Setiawati, M. (2014). Peran tepung ikan dari berbagai bahan baku terhadap pertumbuhan lele sangkuriang Clarias sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 158–168.
Yuliasari, S & Hamdan. (2012). Peluang dan pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional dan mendukung diversifikasi pangan. Prosiding Seminar Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian di Provinsi Bengkulu. Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 113-120.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v17i2.877
Article Metrics
Abstract view : 872 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 451 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JPBKP adalah Jurnal Ilmiah yang terindeks :
ISSN : 1907-9133(print), ISSN : 2406-9264(online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.