Modifikasi Design Heatsink dan Dudukan Peltier pada Alat Transportasi Ikan Segar
Abstract
Alat transportasi ikan segar (ALTIS) adalah sarana pendingin yang dapat mempertahankan mutu ikan segar. ALTIS umumnya digunakan oleh pedagang kelliling dalam transportasi dan distribusi produknya. Komponen yang menentukan kinerja pendingin adalah heatsink dan dudukan peltier. Kedua bagian ini berfungsi dalam transfer panas kotak penyimpanan ikan menuju udara. Namun, biaya produksi dan harga material kedua komponen tersebut cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi spesifikasi heatsink dan dudukan peltier, agar mendapatkan efisiensi biaya pembuatannya. Heatsink dibuat dari 3 mm plat tembaga dengan 18 sirip aluminium yang memiliki ketinggian 10 mm dan ketebalan 1 mm. Sementara itu, dudukan peltier juga dibuat dari alumunium dengan ketebalan bervariasi (4, 5, 6, dan 10 mm). Performa kedua bagian ini diuji dengan variabel suhu heatsink dalam, heatsink luar, dan ruang penyimpanan ikan, setiap 5 menit selama 95 menit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu ruang penyimpanan ikan menggunakan heatsink baru (17,8°C) lebih rendah dari heatsink sebelumnya (18,3°C). Desain heatsink yang baru ini dapat mengurangi biaya pembuatan sebesar Rp. 807.000,00. Dudukan elemen peltier dengan alumunium setebal 4 mm dapat mempercepat proses perpindahan panas dari ruang penyimpanan ikan menuju peltier. Modifikasi ini dapat diaplikasikan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan performa ALTIS.
ABSTRACT
Refrigerated Fresh Fish Container (ALTIS) is a cooler equipment to maintain the quality of fresh fish. ALTIS is usually used by the itinerant fish traders to preserve their products in transportation and distribution. The components that determine the cooler performance are the heatsinks and the Peltier base plate. These components are responsible for transferring the heat from the fish container to the air. However, the production costs and material price for both components are expensive. This study aimed to reduce production costs by modifying the heatsink and Peltier base plate design specifications. The heatsink was made from 3 mm thickness copper and aluminum fins. The aluminum fins were 18 pieces in total, with 1.6 mm thickness and 10 mm height. Meanwhile, the Peltier base plate was also made from aluminum with varied thicknesses (4, 5, 6, and 10 mm). The performance of both parts was evaluated by temperature measurement in the inner heatsink, outer heatsink, and box container for every 5 minutes in 95 minutes. The results showed that the refrigerated container box temperature with the new heatsink (17.8°C) was lower than the existing heatsink (18.3°C). Moreover, the new heatsink design may reduce the production costs by Rp. 807,000.00. Furthermore, the Peltier base plate with a 4 mm thickness could accelerate the heat-dissipating of Peltier. Thus, the modification can be applied for ALTIS production with lower cost and better performance.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v15i2.677
Article Metrics
Abstract view : 542 timesPDF - 669 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JPBKP adalah Jurnal Ilmiah yang terindeks :
ISSN : 1907-9133(print), ISSN : 2406-9264(online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.