Optimasi Waktu dan Suhu Kalsinasi Tepung Cangkang Rajungan (Portunus sp.) sebagai Bahan Baku Hidroksiapatit
Abstract
Kalsinasi merupakan salah satu tahapan penting dalam sintesis hidroksiapatit, karena kemurnian tepung CaO sangat tergantung pada suhu dan waktu kalsinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu dan suhu optimum pada kalsinasi tepung cangkang rajungan (Portunus sp.) pada pembuatan tepung kalsium oksida (CaO). Pada penelitian ini, cangkang rajungan dikalsinasi pada suhu 700 dan 800°C selama 4 dan 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan waktu kalsinasi berpengaruh terhadap rendemen, jumlah massa kalsium, dan karbon dari tepung CaO (p<0,05). Sedangkan jumlah massa fosfor dan oksida tidak dipengaruhi oleh perlakuan kalsinasi (p>0,05). Tepung CaO kemudian diidentifikasi gugus fungsi, morfologi, komposisi, dan kristalinitasnya menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM) dengan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil pengamatan menunjukan tepung CaO terbaik diperoleh dari perlakuan kalsinasi pada suhu 800°C selama 5 jam, menghasilkan morfologi tepung dengan ukuran yang lebih seragam serta pori-pori yang lebih halus dan lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Selain itu, kadar kalsium dan derajat kristalinitas yang dihasilkan pada perlakuan tersebut lebih besar dibandingkan dengan perlakukan lainnya, yaitu berturut-turut 91,96±5,07% dan 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses kalsinasi pada suhu 800°C selama 5 jam menghasilkan tepung CaO yang paling optimum dan dapat dijadikan bahan baku sintesis hidroksiapatit.
Title: The Optimization of Time and Temperature to Calcine The Crab Shell (Portunus sp.) Powder as Raw Material of Hydroxyapatite
Calcination is one of the important steps in the synthesis of hydroxyapatite because the purity of CaO powder is highly dependent on the temperature and time of calcination. This study aimed to optimize the time and temperature of calcination on the production of Portunus sp. calcium oxide (CaO) powder. In this study, crab shells were calcined at 700 and 800°C for 4 and 5 hours. The results showed that the temperature and time of calcination affected the yield, total mass of calcium, and carbon of CaO powder (p<0.05). Meanwhile, the mass amount of phosphor and oxide was not affected by the calcination treatment (p>0.05). The CaO powder was identified its functional groups, morphology, composition, and crystallinity using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM) with Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), and X-Ray Diffraction (XRD), respectively. The results showed the best CaO powder was obtained from the calcination treatment at a temperature of 800°C for 5 hours. The CaO morphology was uniform in size, finer, and smaller pores than that of other treatments. In addition, the calcium content and degree of crystallinity produced by this treatment were greater than other treatments, i.e. 91.96±5.07% and 75%, respectively. It can be concluded that the calcination process at 800°C for 5 hours produces the best CaO powder and can be used as raw material for the synthesis of hydroxyapatite.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anitha, P., & Pandya. H. M. (2014). Synthesis, characterization and antimicrobial Activity of nano hydroxyapatite via sol-gel method. Journal of Nanotechnology Research and Practice. 3(3), 120-125.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006a). Pengujian Kadar Air pada Produk Perikanan. SNI No. 01-2354.2.2006. Badan Standardisasi Nasional
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006b). Pengujian Kadar Lemak pada Produk Perikanan. SNI No. 01-2354.3.2006. Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006c). Pengujian Kadar Protein pada Produk Perikanan. SNI No. 01-2354.4.2006. Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2010). Pengujian Kadar Abu pada Produk Perikanan. SNI No. 01-2354.1-2010. Badan Standardisasi Nasional.
Bose, S., Tarafder, S., Edgington, J., & Bandyopadhyay, A. (2011). Calcium phosphate ceramics in drug delivery. Biomaterials for Regenerative Medicine, 63(4), 93-98. doi: 0.1007/s11837-011-0065-7
Dorozhkin, S. V. (2010). Bioceramics of Calcium Orthophosphates. Biomaterials, 31(7), 1465-85. doi:10.1016/j.biomaterials.2009.11.050.
Handayani, L., Zuhrayani, R., Putri, N., & Nanda, R. (2020). Pengaruh suhu kalsinasi terhadap nilai rendemen CaO. Jurnal Tilapia, 1(1), 1-6. doi: 10.30601/tilapia.v1i1.1007
Hanura, A. B., Trilaksani, W., & Suptijah, P. (2017). Karakterisasi nanohidroksiapatit tulang tuna Thunnus sp. sebagai sediaan biomaterial. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(2), 619-30. doi: 10.29244/jitkt.v9i2.19296
Harahap, A. W., & Helwani, Z. (2015). Sintesis hidroksiapatit melalui precipitated calcium carbonate (PC ) cangkang kerang darah dengan metode hidrotermal pada variasi pH dan waktu reaksi.Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, 2(2), 1-8.
Henggu, K. U., Ibrahim, B., & Suptijah, P. (2019). Hidroksiapatit dari cangkang sotong sebagai sediaan biomaterial perancah tulang. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 1-13. doi: 10.17844/jphpi.v22i1.25869
Ichsan, R. H. N. A., Helwani, Z., & Zultiniar. (2015). Sintesis hidroksiapatit melalui precipitated calcium carbonate (PCC) dari cangkang kerang darah dengan metode hidrotermal pada variasi waktu reaksi dan rasio Ca/P. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, 2(2), 1-9.
Kantharia, N., Naik, S., Apte, S., Kheur, M., Kheur, S., & Kale, B., (2014). Nano-Hydroxyapatite and its contemporary applications. Journal of Dental Research and Scientific Development, 1(1), 15. doi: 10.4103/2348-3407.126135
Khoirudin, M., Yelmida, & Zultiniar. (2015). Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit dari kulit kerang darah (Anadara granosa) dengan proses hidrotermal. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik , 2(2), 1-8.
Kolmas, J., Krukowski, S., Laskus, A., & Jurkitewicz, M. (2016). Synthetic hydroxyapatite in pharmaceutical applications. Ceramics International, 42(2), 2472-87. doi:10.1016/j.ceramint.2015.10.048.
Kurniawan, A., Nizar, M., Rijal, M., Bagas, R., & Setyarsih, W. (2014). Studi pengaruh variasi suhu kalsinasi terhadap kekerasan bentuk morfologi, dan analisis porositas nanokomposit CaO/SiO2 untuk aplikasi bahan biomaterial. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 4(2), 22. doi: 10.26740/jpfa.v4n2.p22-26
Kurniawan, A. M., Hartini, S., & Cahyanti, M. N. (2019). Pengaruh konsentrasi fosfat terhadap Perbandingan Ca/P hidroksiapatit dari limbah gipsum industri keramik. EKSAKTA, 19(1), 46-56.
Kusumaningrum, I., Sutono, D., & Pamungkas, B. F. (2016). Pemanfaatan tulang ikan belida sebagai tepung sumber kalsium dengan metode alkali. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 19(2), 148-155. doi: 10.17844/jphpi.2016.19.2.148
Landi, E., Tampieri, A., Celotti, G. & Spriro, S. (2000). Densification behaviourand mechanisms of synthetic hydroxyapatite. Journal of European Ceramics Society.
Lubena, L., Naidir, F., Andrian, B., & Sandi, A. D. (2020). Penurunan Turbidity, PH, Kadar Fe Menggunakan Biokoagulan Kitosan Dari Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Konversi, 9(1), 7-16. doi:10.24853/konversi.9.1.10
Negara, I. M. S., & Simpen, I. M. (2018). Karakteristik hidroksiapatit hasil ekstraksi termal dari tulang limbah dan aplikasinya untuk adsorpsi ion selektif biru metilen. Cakra Kimia, 6(2), 123-30.
Ngapa, Y. D. (2018). Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit ( HAp ) dari limbah dengan metode basah presipitasi. Jurnal Dinamika Sains, 2(1), 67-72.
Purwasasmita, B., & Gultom, R. S. (2008). Sintesis dan karakterisasi serbuk hidroksiapatit skala sub mikron menggunakan metode presipitasi. Jurnal Bionatura, 10(2), 155–67.
Puspita, F. W., & Cahyaningrum, S. E. (2017). Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit dari cangkang telur ayam ras (Gallus gallus) menggunakan metode pengendapan basah.UNESA Journal of Chemistry, 6(2), 100-106.
Rana, M., Akhtar, M., Rahman, S., Jamil, H. M., & Asaduzzaman, S. (2017). Extraction of hydroxyapatite from bovine and human cortical bone by thermal decomposition and effect of gamma radiation: a comparative study. International Journal of Complementary & Alternative Medicine, 8(3). doi: 10.15406/ijcam.2017.08.00263
Raya, I., Mayasari, E., Yahya, A., Syahrul, M., & Latunra, A. I. (2015). Shynthesis and characterizations of calcium hydroxyapatite derived from crabs shells ( Portunus pelagicus ) and its potency in safeguard against to dental demineralizations. International Journal of Biomaterials, 2015. doi: 10.1155/2015/469176
Riyanto, B., & Maddu, A. 2014. Material of Hydroxyapatite-Based Bioceramics from Tuna Fishbone. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 16(2). 119-32.
Rizkayanti, Y., & Yusuf, Y. (2019). Optimization of the temperature synthesis of hydroxyapatite from Indonesian crab shells, International Journal of Nanoelectronics and Materials, 12(1), 85-92.
Rosalina, W, Pascawinata, A., & Roesnoer, M. (2017). Karakteristik scaffold hidroksiapatit dari gigi manusia menggunakan uji X-Ray Diffraction (XRD). Jurnal B-Dent., 4(2),133-40.
Setiawan, M. A. (2016). Studi Variasi Ukuran Butir Proses Desulfurisasi Kokas Petroleum Yang Terkalsinasi. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Material dan Metalurgi: Institut Teknologi Sepuluh November
Suharto, S., Romadhon, & Redjeki, S. (2016). Analisis Susut Bobot Pengukusan Dan Rendaman Pengupasan Rajungan Berukuran Berbeda Dan rajungan bertelur. Fisheries Science and Technology (IJFST), 12(1), 47-51. doi: 10.14710/ijfst.12.1.47-51
Sunardi, Irawati, U., & Wianto, T. (2011). Karakterisasi kaolin lokal Kalimantan Selatan hasil kalsinasi. Jurnal Fisika FLUX, 8, 59-65.
Supangat, D., & Cahyaningrum, S. E. (2017). Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Scylla serrata) dengan metode pengendapan basah. UNESA Journal of Chemistry, 6(3),143-49.
Warastuti, Y., & Abbas, B. (2011). Sintesis dan karakterisasi pasta injectable bone substitute Iradiasi berbasis hidroksiapatit. A Scientific Journal for The Applications of sotopes and Radiation, 7(2), 73-82.
Yang, Y., Wu, Q., Wang, M., Long, J., Mao, Z., & Chen, X. (2014).
Hydrothermal synthesis of hydroxyapatite with different morphologies: influence of supersaturation of the reaction system. Crystal Growth & Design, 14(9). doi: 10.1021/cg501063j
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v16i2.731
Article Metrics
Abstract view : 977 timesPDF - 480 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JPBKP adalah Jurnal Ilmiah yang terindeks :
ISSN : 1907-9133(print), ISSN : 2406-9264(online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.